Humas - Sebanyak 11 mahasiswa yang berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Jenderal Achmad Yani, melakukan kunjungan museum dalam rangka menjalankan Keachmadyanian. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu (12/7) dan mengunjungi dua museum yakni Museum Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur, dan Museum Sasmitaloka Jenderal TNI Ahmad Yani di Menteng, Jakarta Pusat.
Setibanya di Museum Pancasila Sakti sebagai tujuan pertama, para mahasiswa melihat bekas rumah penyiksaan dan juga sumur tua tempat para Pahlawan Revolusi dimasukkan oleh para pemberontak G30. Selain itu, para mahasiswa juga melihat-lihat diorama yang terdapat di museum tersebut seperti rangkaian peristiwa pemberontakan-pemberontakan di Indonesia yang pernah dilakukan oleh PKI, diorama adegan penculikan para Pahlawan Revolusi, dan juga ruang yang menampilkan barang-barang pribadi milik dari Pahlawan Revolusi.
Setelah dari Museum Pancasila Sakti, tujuan berikutnya yakni Museum Sasmitaloka Jenderal TNI Ahmad Yani. Rombongan tiba di lokasi pukul 12.55 dan diterima oleh Kepala Museum, Kapten Caj. Suroso. Dalam sambutannya, Kapten Caj. Suroso menyampaikan rasa terima kasihnya atas kedatangan dari BEM KM Universitas Jenderal Achmad Yani dan berharap kedepannya kegiatan ini terus dilakukan oleh pengurus selanjutnya. Beliau juga menegaskan, bahwa sebagai mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani, harus mengetahui sepak terjang dari Jenderal TNI Ahmad Yani dalam membela negara dan harus mewarisi sifat-sifat beliau di kehidupan sehari-hari. Berikutnya, Kapten Caj. Suroso memandu para mahasiswa ke dalam museum. Beliau menjelaskan ruang apa saja yang terdapat di museum dan fungsinya pada saat masih menjadi rumah dinas Jenderal TNI Ahmad Yani. Terakhir, Kapten Caj. Suroso mengajak para mahasiswa untuk membacakan doa untuk Jenderal TNI Ahmad Yani.
Kegiatan selanjutnya, merupakan pengarahan dari keluarga Jenderal TNI Ahmad Yani kepada para mahasiswa. Pengarahan ini disampaikan oleh Putri Pertama, Ibu Indrya A.R. Ahmad Yani, dan oleh Putra Ketujuh, Bapak Untung Mufreini Ahmad Yani. Dimulai dengan Ibu Indrya yang memperkenalkan diri dan selanjutnya memperkenalkan putra-putri Jenderal TNI Ahmad Yani. Lalu dilanjutkan dengan cerita yang terjadi pada peristiwa 1 Oktober 1965 di rumah tersebut oleh Bapak Untung. Setelah selesai dijelaskan rangkaian peristiwa 1 Oktober, para mahasiswa juga diberi pesan-pesan oleh keluarga Jenderal TNI Ahmad Yani, dan ditutup dengan sesi foto bersama. (ISMAIL)