Humas – Universitas Jenderal Achmad Yani melalui unit kerja Sishumad (Sistem Informasi, Humas, dan Admisi) menyelenggarakan seminar secara hybrid dan bertempat di Aula Gedung Jenderal TNI Mulyono FISIP serta melalui sambungan Zoom Meeting. Acara ini dilaksanakan pada hari Rabu (27/9) dan terdapat empat narasumber yang pakar pada bidangnya. Keempat narasumber tersebut yaitu Ariyanto Setyawan, Asep Id Hadiana, Amanda Krisdayani, dan Ucu Komarudin.
Acara dimulai dengan laporan dari Sigit Anggoro, S.T., M.T. selaku Kepala Pusat Sishumad. Berdasarkan laporannya, peserta seminar ini berjumlah 100 peserta secara offline, dan 300 secara online. Selain itu, beliau juga berharap bahwa seminar ini dapat meningkatkan kewaspadaan terkait dengan keamanan data yang dimiliki. Selanjutnya merupakan sambutan dari Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D. Rektor menyampaikan, apabila sudah percaya dengan teknologi, maka harus terus melanjutkan untuk dapat mengakses teknologi tersebut. Namun permasalahannya yaitu keamanan dari data teknologi. Data mempunyai nilai yang sangat luar biasa, nilai komersial, dan nilai kemanfaatannya. Terakhir, Rektor menyampaikan kepada para peserta bahwa kita harus memperlakukan data sebagai sesuatu hal yang sangat penting.
Pada sesi pertama dan dimoderatorkan oleh Kapus Sishumad, paparan pertama disampaikan oleh Asep Id Hadiana, S.Si., M.Kom., yang juga menjabat sebagai Kepala Prodi Informatika FSI Universitas Jenderal Achmad Yani dengan tema Keamanan Data di Era Digital. Menurutnya, dalam era digital saat ini, data pribadi seseorang sangat mudah ditemukan di dunia maya, baik itu sengaja diunggah oleh pemilik, atau disalahgunakan oleh oknum tertentu. Maka dari itu, negara wajib melindungi data pribadi dari warganya. Tetapi negara tidak dapat bekerja sendiri, melainkan semua pihak juga harus andil dalam upaya perlindungan data pribadi. Paparan kedua, disampaikan oleh Ariyanto Setyawan (PT. Telkom Indonesia). Dalam paparan yang disampaikan, Ariyanto menyampaikan bahwa terdapat lima hal untuk membangun kemampuan cyber security. Komitmen manajemen puncak, membangun kompetensi pada organisasi, mengimplementasi standar dan best practice, investasi teknologi, dan disiplin operasional serta audit.
Setelah sesi pertama, langsung dilanjutkan pada sesi kedua dan dimoderatorkan oleh Irma Santikarama, S.T., M.T. Presentasi pertama, disampaikan oleh Amanda Krisdayani (Bank BJB) dengan materi Keamanan dalam Transaksi Perbankan. Menurut Amanda, keamanan data secara online dapat dilakukan dengan cara-cara, tidak memberitahu informasi pribadi kepada siapapun, berhati-hati dalam memposting sesuatu di online, memilih password yang kuat, dan melindungi semua gadget dengan antivirus. Selain itu, dalam dunia perbankan, Amanda menyampaikan bahwa sudah terdapat fitur keamanan dalam melakukan transaksi. Fitur-fitur tersebut diantaranya ATM, internet banking, mobile banking, dan e-money serta EDC.
Berikutnya, merupakan penyampaian materi dari Tim Edu Media Digital dengan tema Mengukur Keamanan Sistem Informasi. Berdasarkan paparannya, Tim Edu menyampaikan bahwa keamanan sistem informasi menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini, Edu terus berusaha mengikuti, menerapkan, standar keamanan yang telah ditetapkan oleh lembaga terkait. Terakhir, pengguna wajib menjaga keamanan akun sebaik mungkin dengan tidak membagikan password/OTP, dan hal-hal lain yang bersifat sensitif. (ISMAIL)
